19 Mei 2018

Mewujudkan Keluarga Sakinah melalui Bulan Ramadhan


Oleh: Dr. H. Azi Ahmad Tajudin, S.HI., M.Ag.
(Mudir Ma’had Uswatun Hasanah Purwakarta)

Bulan Ramadhan adalah bulan pendidikan (tarbiyyah). Banyak pesan dan makna yang dapat kita jadikan sebagai media untuk membentuk keluarga Sakinah melalui bulan ramadhan, diantaranya:

1. Puasa bulan Ramadhan mengajarkan keluarga menumbuhkan rasa takut (al-Khasyyah) kepada Allah SWT., baik dalam keadaan sepi maupun ramai.

Rasa takut merupakan perwujudan dari keimanan seseorang yang akan melahirkan sifat murâqabah, yaitu sifat merasa diawasi dan diperhatikan oleh Allah SWT. Sehingga dengan membiasakan puasa pada setiap anggota keluarga melalui puasa wajib dan sunnah, maka pada hakikatnya ibadah puasa sedang mengajarkan komitmen diri terhadap aturan-aturan Allah SWT dari kebiasaan itu. Maka akan terbangun prinsip komitmen terhadap aturan Islam yang akan terpancar dari kehidupan sebagai ideologi seorang Muslim.

2. Puasa Ramadhan mengajarkan keluarga sikap berpegang teguh kepada kebenaran.

Setiap aturan yang datang dari agama merupakan kebenaran yang bersifat mutlak dan mengikat. Kehadiran bulan Ramadhan telah mengajarkan keluarga tentang prinsip kebenaran yang berpatokan kepada dalil-dalil shahih yaitu al-Qur’an dan Hadits.

Dalam al-Qur’an dan Hadits dijelaskan bahwa penentuan puasa Ramadhan berdasarkan rukyatul hilal (melihat bulan). Aturan ini merupakan pedoman yang harus dijadikan sebagai patokan dalam melaksanakan ibadah puasa dan pedoman ini tidak bisa dirubah dengan mekanisme lain seperti melalui voting dengan suara terbanyak. Sekalipun dewasa ini masyarakat selalu mengusung ide demokrasi dalam menentukan pemimpin.

Hal ini membuktikan sekaligus mengajarkan bahwa standar kebenaran dalam beragama berpatokan pada dalil-dalil syar’i yaitu al-Qur’an dah Hadits sebagai sumber hukum yang sudah disepakati kebenarannya oleh para ulama, dan sampai kampan pun patokan ini tidak dapat diubah dengan cara lain.

3. Puasa ramadhan mengajarakan keluarga makna indahnya kebersamaan dan berbagi.

Hal ini dapat kita rasakan indahnya kebersamaan dalam Islam. Kaum muslimin berpuasa dalam waktu yang sama; begitu juga mereka berbuka dalam waktu yang sama. Inilah sesungguhnya ikatan ukhuwwah yang terpancar dari akidah islamiyyah. Mengingat bahwa kita ini memiliki Tuhan yang satu, Rasul yang satu, kiblat yang satu, al-Qur’an yang satu dan bendera yang satu yaitu laa ilaaha illa Allah.

Namun sayang, kepemimpinan kita masih terkotak-kotak oleh sekat nasionalisme yang telah menyandra kita dengan sekat ‘imanjiner’ sehingga kaum Muslimin belum menjadi satu tubuh yang dapat merasakan penderitaan yang dialami saudaranya di Palestina, Rohingya dan saudara-saudara yang lainnya. Pada bulan inilah sesungguhnya Ramadhan mengajarkan Ukhuwwah Islamiyyah dengan sistem kepemimpinan yaitu Khilafah Islamiyyah. Semoga Allah SWT berkenan melahirkan generasi dan pemimpin terbaik melalu keluarga kita.

4. Bulan Ramadhan mengajarkan keluarga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan beragam ibadah baik yang bersifat mahdhah (vertikal) ataupun ghair mahdhah (horizontal).

Amaliyah ibadah di bulan Ramadhan merupkan media komunikasi setiap anggota keluarga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. sekaligus sebagai garansi terhadap keutuhan rumah tangga. Sebab tingkat keutuhan rumah tangga sangat ditentukan oleh tingkat kedekatan komunikasi suami dan istri dengan Allah SWT. Artinya, semakin dekat komunikasi setiap pasangan itu dengan Allah maka keutuhan rumah tangga semakin terjamin. Jika tidak demikian, maka konflik dalam rumah tidak dapat dihindari, bahkan perceraian sudah pasti akan mananti.

Wallahu A’lam bi al-Shawab
Disqus Comments