2 Okt 2017

Nonton Bareng Film G30S/PKI

Sabtu malam <30 September 2017> ma'had kami menyelenggarakan nonton bareng film dokumenter G30S/PKI.


Film yang berdurasi ±3.5 jam ini selain ditonton oleh para santri dan guru-guru ma'had, dihadiri pula oleh warga kampung Sukarata Bawah dan BABINSA, yang diwakili oleh Bpk. Melwani.


Sambutan dari Pimpinan Ma'had Uswatun Hasanah, KH. MF Soelaiman Syuja'i

Sambutan dari Bpk. Melwani selaku perwakilan dari BABINSA

Kegiatan ini diselenggarakan pukul 20.00 WIB dan berakhir ± 23.30 WIB

Akhir-akhir ini muncul gejala-gejala bangkitnya komunis di Indonesia yang sering disebut KGB atau Komunis Gaya Baru. Menurut Drs. Arukat Djaswadi selaku Direktur Kajian Komunis Indonesia, saat ini banyak bermunculan organisasi-organisasi yang didirikan oleh eks-PKI dan simpatisannya, seperti Lembaga Penelitian Korban Peristiwa 1965 <LPKP'65>, Paguyuban Korban Orde Baru <PAKORBA>, Angklung Soren dan Sanggar Bumi <lembaga kesenian>. Bahkan anak-anak PKI dan simpatisannya telah mengorganisir diri dalam organisasi mahasiswa dan kepemudaan, diantaranya Lembaga Mahasiswa Nasional Demokrasi <LMND>, Partai Rakyat Demokrasi <PRD> dan Partai Persatuan Pembebasan Rakyat Nasional <PAPPERNAS>.

Lebih jauh menurut beliau, para eks-PKI telah menyusup ke pusat kekuasaan baik legislatif maupun eksekutif. Di lembaga legislatif misalnya, Ribka Ciptaning Proletariati menjadi ketua salah satu komisi di DPR-RI. Beliau menulis sebuah buku yang berjudul "Aku Bangga jadi Anak PKI dan Anak PKI Duduk di Parlemen".


Pelajaran yang bisa dipetik dari bangkitnya komunis gaya baru bagi generasi penerus Muslim yakni, perlu usaha agar peristiwa kelam yang diakibatkan oleh orang-orang pengemban ideologi bengis itu tidak terjadi lagi di bumi pertiwi ini. Beberapa yang dapat dilakukan antara lain: memperkuat pemahaman tentang aqidah dan syariat Islam, melakukan kajian tentang ideologi sosialisme-komunisme, dan memperkuat tali ukhuwah antar sesama Muslim. <WN>
Disqus Comments