28 Okt 2015

Menguji Hapalan al-Qur'an walau Hambatan Menerjang

Aktivitas belajar mengajar sementara diliburkan dulu untuk hari ini. Sebagai gantinya, ma'had mengadakan sertifikasi tahfizh periode bulan Oktober 2015. Tujuannya masih sama, yakni menguji hapalan al-Qur'an para santri dan memberi "lisensi" terhadap hapalan mereka yang telah teruji dan lancar. 




Kegiatan ini kami selenggarakan pukul 08.00 WIB di Masjid Cordoba. Teknis kegiatan kali ini ada yang sedikit berbeda. Dulu, peserta putra dan putri diacak gilirannya dan semua maju dihadapan penonton santri putra dan putri. Tetapi tidak untuk kali ini. Seluruh rijal didahulukan dan dilihat oleh penonton putra dan putri. Setelah semua peserta rijal selesai, semua rijal dipersilahkan keluar dari masjid untuk istirahat.  



Untuk peserta putri, hanya penonton putri saja yang menonton. Pembaca soal tahfizh tetap dari asatidz. Barangkali perubahan teknis ini diterapkan untuk menyiasati sebagian besar peserta putri yang tidak dapat fokus saat dites karena dilihat oleh penonton putra.




Ada hal menarik sekaligus membuat penyelenggara cukup "terjepit". Saat waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB, listrik padam secara tiba-tiba untuk daerah kami. Entah apa yang terjadi, namun kami berkesimpulan sedang ada pemadaman listrik bergilir dan sampai artikel ini dibuat (sekitar pukul 13.30 WIB) masih terus berlangsung pemadaman listrik tersebut. Sarana penunjang seperti bel, sound system, laptop dan proyektor tidak dapat dipakai. Pengeras suara pun kami mengandalkan portable sound system.

Namun alhamdulillah, semua peserta tetap antusias untuk mengikuti tes dan menghapal al-qur'an walaupun listrik tidak ada. Barangkali, ini adalah salah satu ujian bagi panitia dan juga peserta bahwa proses belajar dan mengajar tetap harus berjalan walaupun dengan alat seadanya dan tanpa kehadiran listrik sekalipun.

Kami berharap, besarnya ujian yang diberikan oleh Allah kepada putra putri didik kami tidak menyurutkan tekad dan semangat mereka untuk menuntut ilmu agama dan menjalani miniatur kehidupan di lingkungan pondok pesantren. Karena pahala dan derajat yang tinggi menunggu mereka, para penuntut ilmu yang shalih.


Wallaahu a'lam bi ash-shawaab.

update:

Acara berlanjut sampai setelah dzuhur dan masih melanjutkan sesi uji hapalan al-Qur'an untuk para santri putri...


Bila sebelumnya peserta yang maju itu satu-satu, maka untuk mempercepat kegiatan yang maju berdua sampai berempat. Tetapi yang ditanya tetap bergiliran sesuai urutan.




Jazakumullah kepada semua pihak termasuk bagian dokumentasi yang telah membantu mendokumentasikan momen-momen berharga dari setiap kegiatan kami. Semoga balasannya berlimpah dari Allah 'Azza wa Jalla. Amiin ya Rabbal 'aalaamiin... [WN]
Disqus Comments