Oleh : Azi Ahmad Tadjudin
(Kepala Program Kulliyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al-Islam Pon-Pes Uswatun Hasanah Purwakarta)
Sejak Nabi Adam ‘alayhi al-salâm mendapat mandat untuk menjadi khalîfah
di muka bumi, Allah swt. tidak begitu saja membiarkan Adam memimpin
tanpa ilmu untuk memakmurkan bumi ini. Sebagai mandataris Allah swt.
Nabi Adam ‘alayhi al-salâm tentunya dibekali ilmu yang langsung
diajarkan Allah swt. (QS. Al-Baqarah: 30-31).
Proses pendidikan dan pembelajaran model demikian, terus menerus Allah swt. sampaikan secara estafet kepada semua nabi dan rasul utusan-Nya, hingga nabi terhakhir yaitu Nabi Muhammad Saw. Sebagai pembawa risalah kenabian terakhir, Allah swt. mengajarkan ilmu kepemimpinan dan ilmu-ilmu kehidupan kepada Nabi Muhammad saw.(QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Proses pembelajaran itu berupa wahyu disampaikan melalui Jibril berupa kalamullah yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Proses pembelajaran antara Allah swt. dan para nabi pembawa risalah itu merupakan bagian dari proses pendidikan. Allah swt. sebagai Mu’allim, Nabi Muhammad saw. Sebagai muta’allim, al-Qur’an dan al-Hadits sebagai referensi pembelajaran, alam semesta dan kehidupan sebagai media pembelajaran untuk menggapai ma’rifatullah serta tujuan pendidikan adalah agar manusia menyembah kepada Allah swt. dan meninggalkan hawa nafsunya. Proses pendidikan seperti itu merupakan potret pendidikan yang kemudian diduplikasi oleh nabi dan rosul ketika mengajarkan dan menyampaikan ilmu Allah swt kepada ummatnya. Itulah proses pendidikan yang Allah swt. dan rasul-Nya ajarkan kepada kita dalam dunia pendidikan.
Proses pendidikan dan pembelajaran model demikian, terus menerus Allah swt. sampaikan secara estafet kepada semua nabi dan rasul utusan-Nya, hingga nabi terhakhir yaitu Nabi Muhammad Saw. Sebagai pembawa risalah kenabian terakhir, Allah swt. mengajarkan ilmu kepemimpinan dan ilmu-ilmu kehidupan kepada Nabi Muhammad saw.(QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Proses pembelajaran itu berupa wahyu disampaikan melalui Jibril berupa kalamullah yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Proses pembelajaran antara Allah swt. dan para nabi pembawa risalah itu merupakan bagian dari proses pendidikan. Allah swt. sebagai Mu’allim, Nabi Muhammad saw. Sebagai muta’allim, al-Qur’an dan al-Hadits sebagai referensi pembelajaran, alam semesta dan kehidupan sebagai media pembelajaran untuk menggapai ma’rifatullah serta tujuan pendidikan adalah agar manusia menyembah kepada Allah swt. dan meninggalkan hawa nafsunya. Proses pendidikan seperti itu merupakan potret pendidikan yang kemudian diduplikasi oleh nabi dan rosul ketika mengajarkan dan menyampaikan ilmu Allah swt kepada ummatnya. Itulah proses pendidikan yang Allah swt. dan rasul-Nya ajarkan kepada kita dalam dunia pendidikan.
Lembaga pendidikan sudah semestinya mengadopsi manhaj ilahi dalam melaksanakan proses pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya adalah menjaga dan memelihara sifat kefitrahan manusia yang sejak lahir dalam keadaan fitrah (tauhîdullâh). Lembaga pendidikan sudah saatnya mendidik para peserta didiknya dengan konsep al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai panduan kehidupan agar manusia sebagai khalifatullah dapat mengatur dan memelihara kehidupan alam semesta ini sesuai dengan panduan Allah dan Rasul-Nya. Inilah idealnya lembaga pendidikan Islam dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai miniatur kehidupan yang akan menyiapkan para peserta didik untuk menjadi khalîfah fi al-ardh.
Pondok Pesantren Islam Uswatun Hasanah Purwakarta adalah salah satu
lembaga pendidikan yang berusaha untuk mencoba mewujudkan visi utama
pencipataan manusia di muka bumi. Di dorong dengan modal semangat serta
menyadari arti pentingnya konsep pendidikan pondok pesantren sebagai
al-madrasah al-sugrâ (miniatur kehidupan dunia) yang akan mendidik dan
mengajarkan konsep kehidupan yang disiapkan untuk melahirkan generasi
khairu ummah dan menjadi manusia paripurna (rijâl al-akiffâ) baik secara
‘aqliyyah, khuluqiyyah, dan jismiyyah, maka kami menawarkan program
Kulliyyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al-Islamiyyah dengan basis
boarding school setara dengan SMP/SMA, proses pendidikan ditempuh selama
enam tahun. Alumnus yang akan kami lahirkan insya Allah siap bersaing
untuk menyongsong kehidupan yang sesugguhnya yaitu al-madrasah al-Kubrâ
(kehidupan dunia nyata).
Hasbunallâh wa ni’ma al-wakîl ni’ma al-mawlâ wa ni’ma al-Nashâr.
Mari bergabung dengan lembaga pendidikan kami!
Hasbunallâh wa ni’ma al-wakîl ni’ma al-mawlâ wa ni’ma al-Nashâr.
Mari bergabung dengan lembaga pendidikan kami!